Kemasan kertas selalu berperan penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dari lemari es, televisi, dan peralatan rumah tangga lainnya hingga gagang karton, hampir semuanya dibungkus dengan produk kertas. Penggunaan produk kertas telah meluas sejak pembatasan plastik diberlakukan. Tas belanja kemasan plastik asli secara bertahap ditarik dari pasar domestik, digantikan oleh tas belanja kemasan kertas. Kantong plastik menjadi produk yang paling tidak populer. Karena jika bisnis ingin menggunakan plastik untuk pelanggannya, mereka harus mengenakan biaya. Bagi konsumen, layanan "gratis" yang asli tiba-tiba membutuhkan biaya tambahan, yang sulit membangkitkan minat masyarakat, dan hampir mengurangi keinginan konsumsi mereka. Tidak sulit untuk memahami mengapa banyak bisnis beralih dari kemasan plastik ke kemasan kertas, karena dapat diberikan kepada konsumen secara gratis. Selama beberapa waktu, konsumsi produk kemasan kertas telah meningkat tajam, namun penerapan produk kemasan kertas tidak terbatas pada hal tersebut.
Masa depan dunia kotak terbuat dari kertas. Dunia membutuhkan kemasan ramah lingkungan dan perawatan di rumah. Teknologi pembuatan kertas akan banyak digunakan dalam industri pengemasan. Kemasan hijau akan menjadi tren utama industri pengemasan di masa depan. Namun, mengganti kayu, plastik, kaca, dan logam dengan kertas telah menjadi konsensus yang berkelanjutan. Bahan kertas memiliki bahan alami yang lebih terbarukan, daur ulang yang lebih ramah lingkungan, sepenuhnya menunjukkan potensi pengembangan bahan kertas.
Sebagai industri baru, green packaging membutuhkan pengenalan dan pengembangan teknologi. Berawal dari gagasan mengembangkan ekonomi sirkular, kita harus mendorong transformasi industri pengemasan menjadi perlindungan ekologis, mewujudkan pengemasan ramah lingkungan, dan menjadikan industri pengemasan berperan lebih besar dalam konstruksi sosial.